Selasa, 21 April 2009

Selasa, 14 April 2009

Web Saka bakti husada yang baru

http://www.sakabaktihusada-jogja.or.id

dan



http://sakabaktihusada-jogja.or.id/site/index.php

Selasa, 07 April 2009


istirahat dulu dech mo tugas kesehatan di alun2 utara acara grebek

Minggu, 05 April 2009

Tahukah anda kalau istri anda Menyembunyikan airmatanya setiap malam?

Mungkin pernah terjadi..... bahwa beberapa malam terakhir ini anda selalu terkesan egois dan terburu-buru dalam melakukan hubungan suami-istri. Anda selalu lebih dulu mencapai klimaks padahal baru saja melakukan tahap pemanasan ataupun baru 1-5 menit penetrasi...
Ejakulasi terjadi terlalu dini yang sebetulnya tidak anda inginkan!

Sebagai istri yang baik tentu saja dia berusaha memaklumi kondisi anda, namun sadarkah anda didalam hatinya dia selalu menjerit sedih dan kecewa? tak terasa air matanya pun mengalir hampir setiap malam.

Sampai kapan kondisi ini akan berlanjut?
apakah itu saja masalahnya??...


BENAR-BENAR puaskah?? lalu bagaimana dengan istri anda?

Banyak pria mengalami sedikitnya salah 1 dari problem seks berikut ini :

...Ejakulasi dini, jadi pria "menit"an, penis kecil, ereksi lemah & loyo, produksi air mani sedikit, prostat yang lemah, kurang percaya diri, gairah seks yang rendah, kurangnya pengetahuan yang benar tentang cara memuaskan pasangan, tidak tahu bagaimana membuat istri multi orgasme, bergantung dengan obat-obat kuat & sejenisnya dan...

STOP!! CUKUP SUDAH!
Kini anda tidak perlu mengalaminya lagi
simak dengan cermat...

Istri anda sangat mencintai anda, dia tidak akan mempersoalkan ukuran penis atau terlalu cepatnya anda ejakulasi, karena itu bukan alasan utama dia mencintai anda. Bahkan seringkali dia mengatakan "puas" hanya untuk menyenangkan hati anda!

Tapi sadarkah anda... walau demikian airmatanya kembali berlinang walau tak terungkap? tersembunyi dibalik senyum lembutnya? itulah pengorbanan luar biasa istri anda yang tidak anda sadari...

Jangan kecewakan istri Anda malam ini...

Lakukan sesuatu demi kebanggaan anda sebagai pria sekaligus suami maupun pasangan yang baik & ingin membahagiakan istri.
Lakukanlah yang "terbaik" demi istri atau pasangan tercinta dan demi keharmonisan rumah tangga anda berdua.
Jangan biarkan masalah keperkasaan & kejantanan ini membuat istri anda terpaksa harus menyembunyikan kembali kekecewaannya...

Jumat, 03 April 2009

Posisi Sex
Untuk Penis Mungil

Banyak lelaki merasa khawatir ukuran penis yang relatif kecil tidak mampu memberi kesenangan pada saat hubungan intim hingga mereka berusaha membesarkannya dengan berbagai cara dari medis hingga ramuan tradisional.

Jika anda salah satu diantara yang memiliki penis dibawah rata-rata, jangan merasa tidak nyaman karena ada posisi seks yang dapat menjamin anda bisa masuk sedalam mungkin dan memuaskan pasangan anda.

Berikut ada empat posisi yang dapat anda lakukan yang akan memperdalam penetrasi dan memberikan rangsangan penuh.

Doggie style
Bukan hanya memberikan penetrasi penuh, gaya ini juga memberikan perjalanan hubungan intim yang indah. Buka kaki anda dan mintalah pasangan anda untuk melengkungkan punggungnya dengan kepala dan bahu rileks diatas sebuah bantal.

Snake style
Biarkan pasangan anda berbaring telungkup dengan kaki terlentang. Tempatkan Mr P tepat dibawah pantatnya dan lebarkan kaki pada dua sisi badan pasangan anda dengan lutut dibengkokan. Hati-hati jangan biarkan berat tubuh anda membebani pasangan. Jika anda menyukai pantat pasangan terangkat, ganjal dengan sebuah bantal dibawah pinggul. Biarkan pasangan anda mengawali membuka kakinya agar anda dapat memasukan Mr P.

Rabbit ear style
Ketika pasangan anda terlentang, tarik lututnya hingga mendekati telingan dan tahan kaki pada posisi tersebut dan mulai anda melakukan penetrasi. Posisi ini memungkinkan Miss V terlihat jelas dan memudahkan penetrasi dengan gerakan keluar masuk. Disarankan letakan tangan atau bantal dibawah pantatnya hingga terangkat sehingga anda dapat menyaksikan aksi Mr P keluar masuk.

V Formation
Ketika pasangan anda terlentang kemudian angkat kakinya keatas dan lebarkan hingga membentuk V. Setelah itu, istirahatkan kakinya pada bahu anda dan berikan rangsangan klitoris selagi anda meneruskan penetrasi.

Penetrasi Mr P bukan segalanya yang perlu anda lakukan. Ada cara lain sebenarnya untuk menjamin bagi kepuasan pasangan tanpa perlu banyak melibatkan Mr P.

Fokuskan pada foreplay apakah itu dengan mencium atau melakukan cunnilingus, berikan perhatian sebelum hubungan intim dimulai. Apakah anda melakukan penetrasi atau tidak, memberi rangsangan klitoris penting dilakukan untuk membantu mencapai orgasme.

http://kesehatan.jogja.go.id/index.php?exec=viewprokes&id=1
17 PESAN UTAMA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

2005-05-11




1. Ibu hamil memeriksakan kehamilannya sedini mungkin dan paling sedikit 4 kali selama masa kehamilan.
2. Ibu hamil agar memeriksakan diri dan meminta pertolongan persalinan kepada bidan.
3. Ibu memberikan ASI saja kepada bayinya selama 4 bulan pertama kehamilannya.
4. Semua bayi harus diimunisasi lengkap sebelum berusia 1 tahun.
5. Semua bayi dan balita harus ditimbang berat badannya sejak lahir sampai usia 5 tahun di posyandu atau sarana kesehatan.
6. Setiap orang agar makan makanan yang mengandung unsur zat tenaga, zat pembangun, dan zat pengatur sesuai dengan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS).
7. Semua orang menggunakan garam yodium untuk keperluan nakan sehari-hari.
8. Ibu hamil agar minum tablet tambah darah darah atau tablet besi selama kehamilannya.
9. Semua orang agar membuang air besar atau tinja di jamban atau WC.
10. Semua orang agar mencuci tangan dengan sabun setelah buang air besar dan waktu akan makan.
11. Semua orang agar menggunakan air bersih dan untuk minum agar dimasak terlebih dahulu.
12. Setiap rumah, halaman dan pekarangan agar selalu bersih, bebas dari sampah dan bebas dari sarang nyamuk.
13. Setiap orang agar menggosok gigi paling sedikit 2 kali, yaitu sesudah makan dan sebelum tidur.
14. Semua orang agar tidak merokok, terutama bila berdekatan dengan ibu hamil, bayi dan di tempat umum.
15. Semua orang agar menyadari bahaya HIV/AIDS dan berperilaku positif untuk terhindar dari HIV/AIDS namun tidak mengucilkan penderita.
16. Semua orang agar berolahraga secara teratur.
17. Semua orang agar menjadi peserta Dana Sehat (Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat).


PESAN-PESAN POKOK PHBS


A. PESAN-PESAN POKOK KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)

1. Ibu hamil memeriksakan kehamilannya minimal 4 kali selama masa kehamilannya, ke sarana kesehatan dan minum pil tambah darah setiap hari.
2. Ibu yang akan bersalin melakukan persalinan di sarana kesehatan atau ke tenaga kesehatan.
3. Ibu yang mempunyai bayi agar memberi ASI Eksekutif pada bayinya.
4. Ibu membawa bayi dan balitanya setiap bulan ke posyandu atau sarana kesehatan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangannya.
?
B.?? PESAN-PESAN POKOK PANGAN DAN GIZI

1. Makan makanan yang bervariasi, makanan Indonesia dengan gizi yang seimbang.
2. Menggunakan garam beryodium.
3. Ibu hamil agar menambah makanan yang mengandung zat besi.
4. Mengamankan makanan dari hal-hal yang dapat menimbulkan pencemaran.

?
C. PESAN-PESAN POKOK KESEHATAN LINGKUNGAN

1. Menggunakan jamban (WC) apabila buang air besar, bagi bayi dan orang sakit kotorannya dibuang ke jamban.
2. Menggunakan air bersih (tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna) dan air untuk diminum perlu dimasak terlebih dahulu.
3. Membuang sampah pada tempatnya.
4. Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih sebelum makan, menyiapkan makanan dan sesudah buang air besar.

D. PESAN-PESAN POKOK GAYA HIDUP

1. Berolahraga secara teratur.
2. Menghindari rokok.
3. Menghindari minuman keras dan obat berbahaya.
4. Menyadari bahaya AIDS, dan ikut berupaya menanggulangi.

E. PESAN-PESAN POKOK DAN PERAN SERTA DALAM UPAYA KESEHATAN

1. Ibu hamil dan anak balita mengikuti imunisasi lengkap.
2. Memanfaatkan sarana kesehatan apabila memerlukan pelayanan kesehatan.
3. Menjadi peserta Dana Sehat untuk menuju ke JPKM.
4. Melakukan kesehatan mandiri, misalnya menyediakan obat-obatan ringan dan tradisional di keluarga.




Sumber :Seksi Promosi Kesehatan

Rabu, 01 April 2009

kesehatan perumahan

http://www.pu.go.id/Ditjen_mukim/pedoman/lamp1_403.pdf

SYARAT RUMAH SEHAT

Rumah adalah salah satu persyaratan pokok bagi kehidupan manusia.
Rumah atau tempat tinggal manusia, dari zaman ke zaman mengalami perkembangan. Pada zaman purba manusia bertempat tinggal di gua-gua, kemudian berkembang, dengan mendirikan rumah tempat tinggal di hutan - hutan dan di bawah pohon. Sampai pada abad modern ini manusia sudah membangun rumah (tempat tinggalnya) bertingkat dan diperlengkapi dengan peralatan yang serba modern. Sejak zaman dahulu pula manusia
telah mencoba mendesain rumahnya, dengan ide mereka masing-masing
yang dengan sendirinya berdasarkan kebudayaan masyarakat setempat dan memhangun rumah mereka dengan bahan yang ada.


Faktor - faktor yang perlu diperhatikan dalam. membangun suatu rumah
1 Faktor lingkungan, baik lingkungan fisik, biologis ataupun lingkungan sosial. Maksudnya membangun suatu rumah harus memperhatikan tempat di mana rumah itu didirikan. Di pegunungan atau di tepi pantai, di desa ataukah di kota, di daerah dingin ataukah di daerah panas, di daerah dekat gunung merapi (daerah gempa) atau di daerah bebas gempa dan sebagainya. Rumah di daerah pedesaan, sudah barang tentu disesuaikan kondisi sosial budaya pedesaan, misalnya bahannya, bentuknya, dan lain sebagainya. Rumah di daerah gempa harus dibuat dengan bahan-bahan yang ringan namun harus kokoh, rumah di dekat hutan harus dibuat sedemikian rupa sehingga aman terhadap serangan-serangan binatang buas.
2 Tingkat kemampuan ekonomi masyarakat
Hal ini dimaksudkan rumah dibangun berdasarkan kemampuan keuangan penghuninya, untuk itu maka bahan-bahan setempat yang murah misal bambu, kayu atap rubia dan sebagainya adalah merupakan bahan-bahan pokok pembuatan rumah. Perlu dicatat bahwa mendirikan rumah adalah bukan sekadar berdiri pada saat itu saja, namun diperlukan pemeliharaan seterusnya. Oleh karena itu, kemampuan pemeliharaan oleh penghuninya perlu dipertimbangkan.
3. Teknologi yang dimiliki oleh masyarakat
Pada dewasa ini teknologi per-umahan sudah begitu maju dan sudah begitu modern. Akan tetapi teknologi modern itu sangat mahal dan bahkan kadang-kadang tidak dimengerti oleh masyarakat. Rakyat pedesaan bagaimanapun sederhananya, sudah mempunyai teknologi perumahan sendiri yang dipunyai turun temurun. Dalam rangka penerapan teknologi tepat guna, maka teknologi yang sudah dipunyai oleh masyarakat tersebut dimodifikasi. Segi-segi yang merugikan kesehatan dikurangi, dan mempertahankan segi-segi yang sudah positif.

4. Kebijaksanaan (peraturan-peraturan) pemerintah yang menyangkut tata guna tahah Untuk hal ini, bagi perumahan masyarakat pedesaan belum merupakan problem, namun di kota sudah menjadi masalah yang bcsar.
Syarat-syarat rumah yang sehat
l. BAHAN BANGUNAN
a. Lantai: ubin atau semen adalah baik, namun tidak cocok untuk kondisi ekonomi pedesaan. Lantai kayu sering terdapat pada rumah-rumah orang yang mampu di pedesaan, dan ini pun mahal. Oleh karena itu, untuk lantai rumah pedesaan cukuplah tanah biasa yang dipadatkan. Syarat yang penting di sini adalah tidak berdebu pada musim kemarau dan tidak basah pada musim hujan. Untuk memperoleh lantai tanah yang padat (tidak berdebu) dapat ditempuh dengan menyiram air kemudian dipadatkan dengan benda-benda yang bera(, dan dilakukan berkali-kali. Lantai yang basah dan berdebu merupakan sarang penyakit.
b. Dinding: Tembok adalah baik, namun di samping mahal, tembok sebenarnya kurang cocok untuk daerah tropis, lebih ¬lebih-bila ventilasinya tidak cukup. Dinding rumah di daerah tropis khususnya di pedesaan, lebih baik dinding atau papan. Sebab meskipun jendela tidak cukup, maka lubang-lubang pada dinding atau papan tcrsebut dapat merupakan ventilasi, dan dapat menambah penerangan alamiah.

c. atap genteng adalah umum dipakai baik diperkotaan maupun di pedesaan. Di samping atap genteng adalah cocok untuk daerah tropis, juga dapat terjangkau oleh masyarakat dan bahkan masyarakal dapat membuatnya sendiri. Namun demikian, banyak masyarakat pcdesaan yang tidak mampu untuk itu, maka atap daun rumbai atau daun kelapa pun dapat dipertahankan. Atap seng ataupun asbes tidak cocok untuk rumah pedesaan, di samping mahal juga menimbulkan suhu panas di dalam rumah.
d.Lain-lain (tiang, kaso dan reng)
Kayu untuk tiang, bambu untuk kaso dan reng adalah umum di pedesaan. Menurut pengalaman bahan-bahan ini tahan lama. Tapi perlu diperhatikan bahwa lubang-lubang bambu merupakan sarang tikus yang baik. Untuk menghindari ini maka cara memotangnya harus menurut ruas-ruas bambu tersebut,, apabiia tidak pada ruas, maka lubang pada ujung-ujung bambu yang digunakan untuk kaso tersebut ditutup dengan kayu.
2. VENTILASI
Ventilasi rumah mempunyai banyak fungsi. Fungsi pertama adalah untuk menjaga agar aliran udara di dalam rumah tersebut tetap segar. Hal ini berarti keseimbangan O2 yang diperlukan oleh penghuni rumah tersebut tetap terjaga. Kurangnya ventilasi akan menyebabkan kurangnya O2 di dalam rumah yang berarti kadar CO2 yang bersifat racun bagi penghuninya menjadi meningkat. Di samping itu tidak cukupnya ventilasi akan menyebabkan kelembaban udara di dalam ruangan naik karena terjadinya proses penguapan cairan dari kulit dan penyerapan. Kelembaban ini akan merupakan media yang baik untuk bakteri-bakteri, patogen (bakteri¬bakteri penyebab penyakit).
Fungsi kedua dari pada ventilasi adalah untuk membebaskan udara ruangan dari bakteri-bakteri, terutama bakteri patogen, karena di situ selalu terjadi aliran udara yang terus menerus. Bakteri yang terbawa oleh udara akan selalu mengalir. Fungsi lainnya adalah untuk menjaga agar ruangan rumah selalu tetap di dalam kelembaban (humudity) yang optimum.
Ada 2 macam ventilasi, yakni:
a) Ventilasi alamiah, di mana aliran udara di dalam ruangan tersebut
terjadi secara alamiah melalui jendela, pintu, lubang angin, lubang-lubang
pada dinding dan sebagainya. Di pihak lain ventilasi alamiah ini tidak
menguntungkan, karena juga merupakan jalan masuknya nyamuk dan serangga
lainnya ke dalam rumah. Untuk itu harus ada usaha-usaha lain untuk
melindungi kita dari gigitan-gigitan nyamuk tersebut.
b) Ventilasi buatan, yaitu dengan mempergunakan alat-alat khusus untuk
mengalirkan udara tersebut, misalnya kipas angin, dan mesin pengisap udara.
Tetapi jelas alat ini tidak cocok dengan kondisi rumah di pedesaan.
Perlu diperhatikan di sini bahwa sistem pembuatan ventilasi harus dijaga
agar udara tidak mandeg atau membalik lagi, harus mengalir. Artinya-di dalam
ruangan rumah harus ada jalan masuk dan keluarnya udara.
3.PENCAHAYAAN
Rumam yang sehat memerlukan cahaya yang cukup, tidak kurang dan tidak terlalu
banyak. Kurangnya cahaya yang masuk
ke dalam ruangan rumah, terutama cahaya mata hari di samping kurang nyaman, juga
merupakan media atau tempat yang baik

untuk hidup dan berkembangnya bibit-bibit penyakit. Sebaliknya terlalu banyak cahaya di dalam rumah akan menyebabkan silau, dan akhirnya dapat merusakkan mata. Cahaya dapat dibedakan menjadi 2, yakni:
a) Cahaya alamiah, yakni matahari. Cahaya ini sangat penting, karena dapat
membunuh bakteri-bakteri patogen di dalam rumah, misalnya baksil TBC. Oleh
karena itu, rumah yang sehat harus mempunyai jalan masuk cahaya yang cukup.
Seyogianya jalan masuk cahaya (jendela) luasnya sekurang¬kurangnya 15 %
sampai 20% dari luas lantai yang terdapat di dalam ruangan rumah. Perlu
diperhatikan di dalam membuat jendela diusahakan agar sinar matahari dapat
langsung masuk ke dalam ruangan, tidak terhalang oleh bangunan lain. Fungsi
jendela di sini, di samping sebagai ventilasi, juga sebagai jalan masuk
cahaya.
Lokasi penempatan jendela pun harus diperhatikan dan diusahakan agar sinar
matahari lama menyinari lantai (bukan menyinari dinding). Maka sebaiknya
jendela itu harus di tengah-tengah tinggi dinding (tembok).
Jalan masuknya cahaya alamiah juga diusahakan dengan genteng kaca. Genteng
kaca pun dapat dibuat secara sederhana, yakni dengan melubangi genteng biasa
waktu pembuatannya,kemudian menutupnya dengan pecahan kaca.
b) Cahaya buatan, yaitu menggunakan sumber cahaya yang ,tapi bukan alamiah,
seperti lampu minyak tanah, listrik, api dan sebagainya.
4. LUAS BANGUNAN RUMAH
Luas lantai bangunan rumah sehat harus cukup untuk penghuni di dalamnya, artinya
luas lantai bangunan tersebut harus disesuaikan dengan jumlah penghuninya. Luas
bangunan yang tidak sebanding dengan jumlah penghuninya akan menyebabkan
perjubelan (overcrowded). Hal ini tidak sehat, sebab di samping menyebabkan
kurangnya konsumsiO2 juga bila salah satu anggota keluarga terkena penyakit
infeksi, akan mudah menular kepada anggota keluarga yang lain. Luas bangunan
yang optimum adalah apabila dapat menyediakan 2,5 - 3 m2 untuk tiap orang
(tiap anggota keluarga).
5.FASILITAS
Fasilitas fasilitas di dalam Rumah Sehat
Rumah yang sehat harus mempunyai fasititas-fasilitas sebagai berikut:
a. penyediaan air bersih yang cukup
b. Pembuangan tinja
c. Pembuangan air limbah
d. Pembuangan sampah
e. Fasilitas dapur
f. Ruang berkumpul keluarga
g. Gudang tempat penyimpanan, gudang ini biasa merupakan bagian dari rumah
ataupun bangunan tersendiri
h. Kandang ternak, ini daerah pedesaan sebaiknya kandang ternak terpisah dari
rumah dan jangan disimpan dibawah kolom rumah ataupun dipekarangan

Daftar Pustaka
Soekidjo Notoatmojo, IKM, rineka cipta,1997
Haryoto,Kusnoputra, pengantar kesehatan lingkungan, bursa buku FKM-UI,1984


bahtiar latif
Presentase Rumah Tangga yang ber PHBS

Penulis: Riskesdas 2007


Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) 2007 mengumpulkan 10 indikator tunggal Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang terdiri dari enam indikator individu dan empat indikator rumah tangga. Indikator individu meliputi pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, bayi 0-6 mendapat ASI eksklusif, kepemilikan/Ketersediaan jaminan Pemeliharaan kesehatan, penduduk tidak merokok, penduduk cukup beraktifitas fisik dan penduduk cukup mengkonsumsi sayur dan buah. Indikator Rumah Tangga meliputi rumah tangga memiliki akses terhadap air bersih, akses jamban sehat, kesesuaian luas lantai dengan jumlah penghuni (≥8m2/orang) dan rumah tangga dengan lantai rumah bukan tanah.

Dalam penilaian PHBS ada dua macam rumah tangga, yaitu rumah tangga dengan balita dan rumah tangga tanpa balita. Untuk rumah tangga dengan balita digunakan 10 indikator, sehingga nilai tertinggi adalah 10; sedangkan untuk rumah tangga tanpa balita terdiri dari 8 indikator, sehingga niiai tertinggi delapan (8). PHBS diklasifikasikan 'kurang' apabila mendapatkan miai kurang dari enam (6) untuk rumah tangga mempunyai nilai kurang dari lima (5) untuk rumah tangga tanpa balita.

Secara nasional, penduduk yang telah memenuhi kriteria PHBS baik sebesar 38,7%. Terdapat lima propinsi dengan pencapaian di atas angka nasional yaitu DI Yogyakarta (58,2%), Bali (51,7%), Kalimantan Timur (49,8%), Jawa Tengah (47%), dan Sulawesi Utara (46,9%). Sedangkan propinsi dengan pencapaian PHBS rendah berturut-turut adalah Papua (24,4%), Nusa Tenggara Timur (26,8%), Gorontalo (27,8%), Riau (28,1%) dan Sumatera Barat (28,2%).

Galakkan PHBS dengan Pembangunan Jamban Sehat

BERITA:


Hari/Tanggal: Selasa, 10 Maret 2009

BANGUNREJO - Untuk mewujudkan kecamatan yang sehat dan terbebas dari penyakit, tentunya bukan perkara mudah. Banyak usaha yang harus dilakukan untuk membuatnya menjadi semakin nyata.

Seperti yang dilakukan oleh Puskesmas Bangunrejo misalnya. Untuk mewujudkan hal tersebut, saat ini puskesmas tersebut sedang gencarnya melakukan sosialisasi penggunaan dan pembangunan jamban sehat.

Kepala Puskesmas Bangunrejo Dr.Dwi Kristiani saat di temui wartawan Koran ini mengatakan, pihaknya tengah berupaya untuk menerapkan pola hidup sehat dan bersih (PHBS) kepada masyarakat di lingkungan kerjanya.

"Saat ini kami terus melakukan sosialisasi mengenai pola hidup sehat kepada masyarakat. Meski dirasa kesadaran warga disini cukup kurang, kami masih tetap yakin kalau suatu saat mereka pasti akan mengerti arti pentingnya sebuah kesehatan," ujarnya.

Menurutnya, saat ini kesadaran masyarakat di kecematan setempat sudah mulai meningkat. "Hal ini terbukti dari meningkatnya jumlah warga yang telah menggunakan WC dengan bentuk leher angsa, dan mereka juga telah membuat lubang pembuangan tinja yang ideal," katanya.

Masih dikatakannya, jika lubang pembuangan yang ideal tersebut memiliki kedalaman minimal dari 3 meter. "Selain itu, lubang tersebut harus memiliki jarak minimal 10 meter dari sumur atau sumber air bersih. Hal itu dilakukan, agar resapan tinja tersebut tidak masuk ke dalam sumber air dan menyebabkan pencemaran," tandasnya.(*)
sumber : http://www.promosikesehatan.com/?act=news&id=472

Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Rumah Tangga



PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.

PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga ber PHBS yang melakukan 10 PHBS yaitu :
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2. Memberi ASI ekslusif
3. Menimbang balita setiap bulan
4. Menggunakan air bersih
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
6. Menggunakan jamban sehat
7. Memberantas jentik dd rumah sekali seminggu
8. Makan buah dan sayur setiap hari
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
10. Tidak merokok di dalam rumah

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Tempat Kerja
PHBS di Tempat kerja adalah upaya untuk memberdayakan para pekerja agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam mewujudkan Tempat Kerja Sehat.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Tempat kerja antara lain :
1. Tidak merokok di tempat kerja
2. Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerja
3. Melakukan olahraga secara teratur/aktifitas fisik
4. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan sesudah buang air besar dan buang air kecil
5. Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja
6. Menggunakan air bersih
7. Menggunakan jamban saat buang air kecil dan besar
8. Membuang sampah pada tempatnya
9. Mempergunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai jenis pekerjaan



Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Institusi Kesehatan

PHBS di Institusi Kesehatan adalah upaya untuk memberdayakan pasien, masyarakat pengunjung dan petugas agar tahu, mau dan mampu untuk mempraktikkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan berperan aktif dalam mewujudkan Institusi Kesehatan Sehat

Perilaku Hidup bersih dan Sehat (PHBS) di Sekolah

PHBS di Sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Tempat - tempat Umum

PHBS di Tempat - tempat Umum adalah upaya untuk memberdayakan masyarakat pengunjung dan pengelola tempat - tempat umum agar tahu, mau dan mampu untuk mempraktikkan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan tempat - tempat Umum Sehat.
Tempat - tempat Umum adalah sarana yang diselenggarakan oleh pemerintah/swasta, atau perorangan yang digunakan untuk kegiatan bagi masyarakat seperti sarana pariwisata, transportasi, sarana ibadah, sarana perdagangan dan olahraga, rekreasi dan sarana sosial lainnya.

gambar denah