Senin, 15 Juni 2009

LAMBANG-LAMBANG



















RESCUE




FIRE-RESCUE

peralatan pemadam api


Izin Pendakian Gunung Lawu Diperketat

Selasa, 3 Februari 2009 | 15:08 WIB

SEMARANG, SELASA — Pemberian izin dan pengawasan pendakian ke Gunung Lawu, Karanganyar, Jawa Tengah, saat ini diperketat pemkab setempat sehubungan dengan cuaca yang kurang bersahabat yang terjadi akhir-akhir ini.

Karena hujan lebat dan angin ribut yang sering terjadi belakangan ini, Pemkab Karanganyar memperketat pemberian izin dan pengawasan bagi pendaki yang mendaki ke Gunung Lawu. Hal ini dikatakan Kepala Kantor Informasi dan Komunikasi (KIK) Kabupaten Karanganyar Iskandar ketika dihubungi dari Semarang, Selasa (3/2). "Pengetatan pengawasan bagi pendaki pada musim hujan dimaksudkan untuk menghindari musibah kecelakaan, dan yang lainnya," katanya.

Menurut dia, pengetatan juga dilakukan saat musim kemarau dengan tujuan mencegah terjadinya kebakaran di kawasan hutan di gunung itu. Selain itu, katanya, para pendaki juga diharapkan mengikuti aturan dan selalu berhati-hati saat melakukan pendakian. "Jangan sembarangan membuang puntung rokok atau membakar rumput atau ilalang. Ini bisa berbahaya karena dapat menimbulkan kebakaran," katanya menjelaskan.

Pengawasan jalur pendakian dilakukan Kantor Kesbanglinmas Kabupaten Karanganyar bekerja sama dengan Perhutani Lawu Utara, Lembaga Masyarakat Desa Hutan dan Anak Gunung Lawu, organisasi pencinta alam kabupaten setempat.

Para pendaki akan didata secara rinci dan ketat oleh petugas pengawas di pos masuk gunung ini. "Mereka akan selalu diingatkan oleh petugas agar berhati-hati dalam pendakian dan dilarang membuang puntung rokok secara sembarangan. Sebelum dibuang api pada rokok harus benar-benar sudah dimatikan dan tidak diperbolehkan membakar rumput atau akar kering lainnya di kawasan gunung ini," katanya.

Yang Mungkin Terjadi Saat Malam Pertama

Banyak istri yang cemas atau mungkin takut menghadapi malam pertama. Merasa risih, malu atau tidak siap. Akibatnya, akan menimbulkan kekecewaan di salah satu pihak atau bahkan keduanya. Nah, apalagi yang mungkin terjadi pada malam pengantin dan sesudahnya?

1. NYERI SENGGAMA
Awalnya, senggama mungkin memang nyeri, tapi tidak di malam-malam berikutnya. Jika nyeri sampai berminggu-minggu, tentu ini tidak normal. Robekan selaput dara pun tidak senyeri yang dikatakan mitos-mitos yang beredar, kecuali kalau sampai pecah pembuluh darah, sehingga lebih banyak darah keluar.

Nyeri senggama yang luar biasa juga dialami jika ada gangguan di mulut vagina (vulva). Penyebabnya bisa karena infeksi (vulvitis), luka, kekejangan otot, atau reaksi kecemasan sendiri.

Jika kondisi vulva dan vagina sudah sehat, tapi senggama masih nyeri atau rasa tidak enak, mungkin belum tercipta penyesuaian emosi, jiwa, dan kondisi fisik antara suami istri. Jadi, komunikasi seksual tidak boleh tersumbat.

2. ANYANG-ANYANGAN
Dua-tiga hari setelah malam pengantin, mendadak nyeri berkemih, tidak enak badan, mual, nyeri kepala, dan jika hebat, air seni pink atau merah. Ini khas terjadi pada pengantin baru.
Tentu saja, perlu segera diberi obat antibiotika pembunuh kumannya, selain obat pereda nyeri berkemih. Biasanya dalam 3 hari anyang-anyangan sudah sembuh, namun bisa kambuh. Terlebih jika tidak langsung berkemih begitu selesai senggama.

3. MALAM PERTAMA TIDAK BERDARAH
Meskipun masih gadis, bisa saja ketika malam pertama tidak mengeluarkan darah. Hal itu karena selaput dara tak hanya satu macam, baik lubangnya maupun elastisitasnya.
Pada wanita yang selaput daranya lebih kaku, kemungkinan tidak langsung berdarah pada malam pertama, dan baru pada malam-malam berikutnya, atau bahkan baru koyak betulan setelah melahirkan anak. Kasus ini sering menjadi prahara di awal perkawinan. Suami umumnya serta-merta mendakwa istri sudah tidak gadis lagi.

Itulah maka, betapa penting pendidikan seks buat anak laki-laki maupun perempuan. Kalau saja setiap suami tahu bahwa selaput dara itu berjenis-jenis, tentu ia akan lebih arif menghadapi istri yang sesungguhnya masih perawan itu.

4. TIDAK SAMPAI ORGASME
Malam pertama belum tentu selalu berhasil. Pihak suami bisa saja puas kalau sudah sampai ejakulasi, namun belum tentu pihak istri. Wanita baru mencapai puncak atau orgasme jika permainan pendahuluan cukup lama, secara organ maupun jiwa sudah siap penuh, dan istri sudah merasa pasrah total. Seperti apa? Rasa nikmat sejahtera, sensasi luar biasa yang dirasakan badan maupun jiwa, tak tergambar dengan kata-kata, yang bisa berulang-ulang bagai gelombang laut menyisir pantai.

Senin, 01 Juni 2009

Ekspresikan Cinta Lewat Sentuhan

Kompas - Sabtu, Mei 30

KOMPAS.com — Cinta atau kasih sayang pada orang terkasih tak cuma bisa diungkapkan lewat kata-kata. Sentuhan, pelukan, atau genggaman merupakan contoh komunikasi nonverbal yang punya kekuatan dan arti yang lebih besar dari sebaris kata-kata.

Menurut psikolog Ratih Ibrahim, komunikasi nonverbal sesungguhnya adalah ekspresi jujur yang bisa dirasakan oleh orang lain secara langsung dan begitu dekat. "Kehangatan dan keakraban bisa kita rasakan melalui skin to skin contact dengan orang yang kita sayangi," ujarnya. Dan bila Anda merasa kurang percaya diri untuk melakukan sentuhan kulit pada orang yang dikasihi, mungkin itu karena Anda kurang yakin memiliki kulit tubuh yang sehat.

Untuk itulah Vaseline melalui kampanye terbarunya Amazing Skin, Amazing You, mengajak konsumennya untuk merawat kulit tubuhnya agar lebih percaya diri dalam menunjukkan rasa kasih sayangnya lewat sentuhan. "Kampanye Vaseline kali ini untuk mengingatkan kita kembali akan esensi dasar manusia yang butuh kehangatan dalam relasinya dengan orang yang disayangi lewat sentuhan fisik," kata Ika Paramitha, Brand Manager Vaseline, dalam peluncuran kampanye ini di Jakarta, Rabu (27/5).

Lewat kampanye terbaru ini, Vaseline juga mengajak kita untuk berbagi rahasia kulit yang mengagumkan kepada orang yang kita sayangi, seperti pasangan, anak, sahabat, atau rekan seprofesi, agar mereka terinspirasi untuk merawat kulitnya. Sebagai duta dari kampanye ini, dipilihlah para public figure bersama dengan orang yang mereka kagumi, seperti Donna Agnesia dengan Darius, Dewi Sandra dengan Andien, Nicholas Saputra dengan Olga Lydia, dan Wanda Hamidah dengan putrinya.

Sentuhan Lebih dari Kata-kata

Antara - Kamis, Mei 28

Jakarta (ANTARA) - Komunikasi nonverbal seperti sentuhan, pelukan, belaian dan genggaman memiliki kekuatan dan arti yang lebih besar daripada kata-kata atau komunikasi verbal, kata psikolog Ratih Ibrahim.

"Karena itu adalah ungkapan ekspresi sejujurnya yang dapat dirasakan oleh orang lain secara langsung dan begitu dekat," lanjut Ratih pada peluncuran kampanye kulit sehat bertajuk "Vaseline Amazing Skin, Amazing You di Jakarta, Rabu.

Psikolog lulusan Universitas Indonesia itu menegaskan bahwa kontak fisik langsung tidak tergantikan oleh komunikasi dengan kemajuan teknologi yang tersedia sekarang.

Demikian pula untuk hubungan dengan anak yang menurutnya dengan sentuhan dapat membuat anak yakin tidak sekedar tahu bahwa dia diterima, disayang dan diperhatikan oleh orang tuanya.

Dirinya juga mengakui selalu memberi saran "touch more" (berikan sentuhan lebih) kepada klien atau orang yang berkonsultasi padanya.

Dengan kulit yang sehat dan terawat seseorang akan lebih nyaman melakukan "skin to skin contact" dan kami ingin mengedukasi agar setiap orang merawat kulitnya. Kalau kulit terawat kualitas hubungan kita menjadi lebih baik, jelas Brand Manager Ika Paramita.

Sebagai kampanye lanjutan dari tahun lalu pihaknya berharap agar sekitar 18 ribu orang yang berpartisipasi akan berlipat ganda pada kesempatan tahun ini.

Dalam acara tersebut diperkenalkan pula pasangan sahabat Dewi Sandra-Andien, rekan seprofesi Olga Lydia-Nicholas Saputra, ibu anak Wanda Hamidah-Shalima, serta suami istri Darius Sinathrya-Donna Agnesia sebagai "brand ambassador".

Mengenal Gangguan Seksual

Kompas - Sabtu, Mei 30

Fungsi seksual, menurut pakar seksologi Prof Dr dr Wimpie Pangkahila, Sp.And, FAACS dari Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Bali, dipengaruhi oleh faktor fisik dan psikis. Kalau kedua faktor ini baik, fungsi seksual juga baik.

Yang dimaksud dengan faktor fisik adalah ada tidaknya penyakit, pola hidup sehat, atau ada tidaknya pengobatan yang didapat untuk mendukung fungsi organ tubuh. Sementara itu, faktor psikis misalnya stres, kejenuhan, dan suasana hubungan pribadi dengan pasangan.

Nah, apa saja gangguan seksual yang kerap terjadi?

1. Pada wanita:
- Gangguan dorongan seksual, misalnya dorongan seksual hipoaktif dan ketidaksenangan terhadap aktivitas seksual.

- Gangguan bangkitan seksual, yaitu pelendiran vagina yang kurang meskipun sudah dalam keadaan cukup terangsang.

- Tidak bisa atau sulit untuk mencapai orgasme saat berhubungan seksual.

- Rasa sakit atau tidak nyaman di kelamin dan sekitarnya setiap kali berhubungan seksual.

2. Pada pria:
- Gangguan dorongan seksual, misalnya akibat penyakit fisik atau psikis.

- Disfungsi ereksi, misalnya karena menderita diabetes melitus.

- Gangguan ejakulasi, yaitu ejakulasi dini atau justru ejakulasi yang terhambat.

- Gangguan orgasme, yaitu tidak bisa merasakan orgasme.

Berikut beberapa kiat mencegah gangguan fungsi seksual yang ditawarkan Prof Dr dr Wimpie Pangkahila, Sp.And:

1. Selalu ingat bahwa kehidupan seksual adalah milik bersama dan dibina bersama pasangan.

2. Bersikap dan bicaralah secara terbuka apa adanya.

3. Jaga kesehatan tubuh dan jiwa.

4. Hindari gaya hidup tak sehat, misalnya rokok, stres, kurang tidur, pola makan tidak baik, dan tidak berolahraga.

5. Jangan tergoda untuk menggunakan obat/ramuan yang tidak jelas isi dan indikasinya.

6. Jagalah keseimbangan antara kesibukan dan rileksasi.

7. Selalu usahakan untuk memiliki waktu khusus hanya berdua bersama pasangan.

8. Jangan melakukan hubungan seksual sebagai hal yang rutin.